Rabu, 30 Maret 2011

PREDIKAT SEBAGAI TUAN RUMAH [lomba karya tulis SINDO]

PREDIKAT TUAN RUMAH PADA SEA GAMES XXVI
Oleh:aprillianti setia wati siallagan

Palembang siap untuk berbenah agar predikat sebagai tuan rumah tidak menjadi singgungan nanti nya bagi para tamu yang berkunjung .
masih banyak tempat-tempat wisata yang harus diperbaiki, karena selama ini keadaan tempat-temapt wisata di Palembang memiliki infrastruktur yang kurang memadai.
Sebagai tuan rumah SEA Games 2011, Palembang pasti akan didatangi ribuan orang. Mereka tidak hanya atlet, pelatih, wartawan, dan delegasi dari 11 negara peserta, tetapi juga para suporter.
Mereka pasti membutuhkan lokasi untuk berwisata.
Obyek yang kerap dikunjungi wisatawan sekarang sangat bervariasi. Ada yang ingin menikmati keindahan panorama, tetapi ada pula yang lebih menyukai wisata sejarah. Bahkan, dari kegiatan tersebut selalu menyatu dengan kuliner dan belanja.Itu berarti, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat Palembang perlu mengantisipasi dan menyiapkan berbagai kebutuhan wisatawan tersebut. Misalnya, membenahi obyek wisata, membangun jaringan infrastruktur menuju ke lokasi wisata, dan menyiapkan berbagai kebutuhan, seperti kuliner dan suvenir, di lokasi wisata sehingga waktu kunjung wisatawan menjadi lebih lama dan mengeluarkan biaya yang lebih banyak.Selama ini Palembang sebenarnya memiliki obyek wisata yang beragam. Potensi yang dimiliki antara lain wisata sejarah budaya, wisata kuliner, wisata pemandangan, wisata agro, wisata belanja, dan taman kota.Namun, tidak semua tempat tujuan wisata digarap dengan baik dan profesional. Itu sebabnya, jumlah wisatawan asing dan domestik yang mengunjungi obyek wisata.
Kendala pengembangan tempat wisata ini tak sebatas pada infrastruktur, tetapi juga di dalam kawasan Pulau Kemaro pun belum dikelola optimal. Di sana hanya tersedia warung kecil yang menawarkan mi rebus dan minuman ringan. Tidak tersedia pula suvenir yang khas Pulau Kemaro. Padahal, banyak wisatawan yang sehabis berkunjung ke lokasi itu ingin membeli sejumlah barang yang nantinya dibawa ke tempat asal sebagai kenang-kenangan yang bersangkutan dari pulau pagoda Hok Tjing Bio tersebut.
Pada dasarnya, pemegang kebijakan serta pelaku pariwisata perlu melakukan berbagai upaya untuk membenahi sektor pariwisata dalam menyambut kedatangan wisatawan mancanegara ke Palembang selama SEA Games 2011. Tentunya, langkah ini juga harus diarahkan untuk membuat wisatawan merasa betah.
Namun, yang terpenting lagi pemerintah daerah perlu menyiapkan brosur yang berisi informasi yang lengkap tentang obyek, lokasi wisata, serta lainnya guna dibagikan kepada wisatawan yang datang ke Palembang selama SEA Games 2011. Buku panduan tersebut pasti memberi manfaat besar.
saat ini Palembang terus mempercepat persiapan baik dari segi pembangunan fisik berupa sarana olahraga maupun persoalan teknis lainnya. Muddai menjamin, pada saatnya nanti Palembang akan menjadi venue olahraga dan rekreasi yang layak dilirik masyarakat Asia Tenggara.
Perjuangan serta perencanaan yang dimaksud bukan hanya sebatas loby loby ataupun permintaan pemerintah Sumatera Selatan agar perhelatan akbar Asia Tenggara itu digelar di Palembang. Tapi perjuangan dan perencanaan dalam arti kata mempersiapkan sarana dan prasarana infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah daerahnya.

Penunjukkan ini sudah melalui pertimbangan yang matang, karena sejak awalpun Palembang dianggap kota yang mampu dan paling siap untuk menyelenggarakan perhelatan itu. Karena dukungan pemerintah daerahnya cukup kental dalam mendukung kegiatan olah raga di daerahnya.

Kalau berbicara tentang dukungan kepala daerah dan dana semua ini memang tidak terlepas dari kebijakan seorang kepala daerah. Di Indonesia jumlah kepala daerah yang mempunyai political will yang serius terhadap olah raga masih dapat dihitung dengan jari. Pada hal prestasi olah raga dapat mengangkat marwah dan martabat daerah. Namun semua ini belum menjadi perhatian serius bagi kepala daerah yang tidak mempunyai political will terhadap olah raga.
Tentu timbul pertanyaan kita. Begitu sulitkah untuk memajukan olah raga di daerah? Tentu jawabnya tidak, asalkan ada komitmen dari kepala daerah dengan para pengurus cabang olah raga yang ada di daerah beserta masyarakatnya untuk memajukan olah raga.
Setiap daerah mempunyai dana untuk memajukan olah raga. Bukankah setiap daerah menganggarkan dana untuk kegiatan olah raga melalui APBD dan bantuan APBN pusat. Jika seluruh bantuan dana ini disalurkan secara benar ke dalam bidang olah raga tentu setiap daerah akan dapat meningkatkan dan memajukan kegiatan olah raga di daerahnya.
Akan tetapi yang terjadi bukan demikian. Bantuan dana olah raga yang seharusnya diperuntukkan bagi kegiatan olah raga itu malah disunat oleh pemerintah daerah dan para pengurus cabang olah raga itu sendiri. Akibatnya daerah kesulitan untuk menciptakan atlit-atlit yang berprestasi di mata dunia. Dan kalaupun ada, jumlahnya seribu dibanding satu.
Menjadi tuan rumah sebuah even bertaraf nasional dan internasional tidak saja perlu dukungan pemerintah daerah dan masyarakatnya. Tapi juga menyangkut dukungan dana untuk membangun dan sekaligus memelihara sarana dan prasarana infrastruktur olah raga dan juga sarana akomodasi dan transportasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar